Cerita Rakyat, Pager Gunung, Harta Karun di Reruntuhan Perbukitan
Pada zaman kerajaan yang megah, di sebuah padukuhan yang terletak di lereng perbukitan yang indah, kehidupan berjalan tenang. Di selatan padukuhan itu, terhampar luas sebuah rawa yang mempesona. Namun, daerah ini masih sepi penduduk, karena perbukitan yang membentang dari Karanganyar,Nanggela hingga Penyarang seringkali menjadi tempat pelarian para begal dan penjahat.
Mendengar cerita tentang harta yang melimpah di dalam perbukitan tersebut, pihak kerajaan dari Jawa Timur memutuskan untuk mengutus seorang resi bernama Resi Wirya Ndiyat Aldaka. Resi tersebut dianggap sebagai orang yang paling bijak dan sakti di kerajaan. Tugasnya adalah menjaga perbukitan dan pegunungan agar aman dari serangan gerombolan penjahat, serta menjaga harta karun yang tersembunyi di dalamnya.
Resi Wirya Ndiyat Aldaka tiba di padukuhan itu dengan tekad bulat. Keberaniannya dan kekuatannya membuatnya menjadi juru kuncen daerah tersebut. Para begal dan penjahat tidak berani masuk ke wilayah tersebut lagi karena mereka takut akan sakti mandraguna Resi Ndiyat. Bahkan, banyak gembong garong yang kalah ketika berani menantangnya.
Seiring berjalannya waktu, padukuhan itu menjadi ramai dihuni oleh masyarakat pendatang. Mereka datang untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk mencari harta yang tersimpan di dalam perbukitan dan pegunungan tersebut. Resi Wirya Ndiyat Aldaka menjalankan tugasnya dengan setia, menjaga perdamaian dan melindungi harta karun yang ada.
Ketika saatnya tiba untuk pulang ke Jawa Timur, Resi Wirya Ndiyat Aldaka memberikan pesan penting kepada masyarakat di padukuhan tersebut. Dia berkata, “Daerah ini adalah anugerah alam yang indah, dan di dalam perbukitan ini terdapat harta yang sangat berharga bagi umat manusia di masa yang akan datang. Jagalah daerah ini dengan baik, dan berikan nama Padukuhan ini ‘Pager Gunung’, sebagai penghormatan kepada peran daerah ini dalam melindungi harta karun kita.”
Pesan Resi Wirya Ndiyat Aldaka dipegang teguh oleh masyarakat Pager Gunung. Mereka menjaga alamnya dengan baik dan melindungi sumber daya alam yang ada di dalamnya. Sampai saat ini, Pager Gunung telah berkembang menjadi sebuah kota yang makmur. Banyupanas daerah utara terdapat Bekas-bekas penambangan penjajah yang dulu digunakan untuk menghasilkan minyak, oli, dan beberapa tahun yang lalu Pengeboran oleh Pemerintah yang sekarang telah diteliti kandungan gas yang akan menjadi sumber kekayaan bagi penduduk dimasa yang akan datang.
Cerita Pager Gunung menjadi legenda yang menginspirasi masyarakat untuk menjaga alam dan harta alam yang ada di dalamnya. Mereka tahu bahwa keberanian dan kebijaksanaan Resi Wirya Ndiyat Aldaka adalah warisan berharga yang mereka harus lestarikan, seiring dengan harta karun yang tersembunyi di perbukitan dan pegunungan yang indah itu.
( Herni Susanti ) http://cipari.desa.id http://cipari.cilacapkab.go.id