Pilih Laman

Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup: Perbedaan dan Makna di Balik Hebohnya

Di tengah dinamika politik dan perdebatan tentang sistem pemilihan umum di banyak negara, dua istilah yang belakangan ini sering menjadi sorotan adalah “Sistem Pemilu Proporsional Terbuka” dan “Sistem Pemilu Proporsional Tertutup”. Kedua sistem ini memiliki perbedaan mendasar dalam cara menghitung suara dan menerjemahkannya menjadi perwakilan politik dalam lembaga legislatif. Mari kita bahas lebih lanjut tentang kedua sistem ini dan apa yang sebenarnya dimaksud dengan masing-masing.

1. Sistem Pemilu Proporsional Terbuka:

Sistem Pemilu Proporsional Terbuka adalah metode pemilu di mana pemilih memilih kandidat secara langsung dari partai politik tertentu. Artinya, pemilih tidak hanya memilih partai politik, tetapi juga memiliki kebebasan untuk memilih kandidat dari partai yang sama. Pada sistem ini, suara pemilih tidak hanya berkontribusi pada partai politik secara keseluruhan tetapi juga berpengaruh pada peringkat calon-calon individu di dalam partai tersebut.

Cara perhitungan suara pada sistem ini bisa bervariasi tergantung pada aturan di setiap negara. Namun, umumnya, partai politik akan menerima sejumlah suara berdasarkan perolehan suara mereka secara keseluruhan, dan kemudian kandidat-kandidat dengan peringkat teratas di dalam partai tersebut yang akan mendapatkan kursi di lembaga legislatif.

Keuntungan dari Sistem Pemilu Proporsional Terbuka adalah meningkatkan partisipasi politik individu dan memungkinkan pemilih untuk mempengaruhi siapa yang mewakili partai politik di parlemen. Namun, sistem ini juga dapat memicu persaingan internal yang lebih ketat di antara kandidat-kandidat partai yang sejenis.

2. Sistem Pemilu Proporsional Tertutup:

Sistem Pemilu Proporsional Tertutup adalah metode pemilu di mana pemilih memilih partai politik, bukan kandidat individu. Artinya, pemilih hanya memberikan suara untuk partai politik tertentu, dan distribusi kursi di lembaga legislatif ditentukan berdasarkan perolehan suara masing-masing partai secara keseluruhan.

Pada sistem ini, partai politik menentukan daftar calon mereka sebelum pemilu dilakukan. Calon-calon yang terdaftar tersebut akan mendapatkan kursi berdasarkan urutan prioritas dalam daftar tersebut sampai partai tersebut memenuhi ambang batas pemilu untuk mendapatkan kursi.

Kursi Legislatif

Keuntungan dari Sistem Pemilu Proporsional Tertutup adalah stabilitas politik yang lebih tinggi karena partai memiliki kendali penuh atas daftar calon mereka dan tidak ada persaingan internal yang ketat. Namun, sistem ini juga dapat menimbulkan masalah ketidaktransparan dan mengurangi partisipasi langsung dari pemilih dalam menentukan perwakilan politik mereka.

Kesimpulannya, Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup adalah dua model yang berbeda dalam menghitung suara pemilih dan mengalokasikan perwakilan politik. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan negara-negara yang menggunakan salah satu dari kedua sistem ini memiliki tujuan tertentu dalam mencapai representasi politik yang lebih baik. Pemilihan sistem pemilu yang tepat harus mempertimbangkan konteks sosial, politik, dan budaya negara yang bersangkutan untuk memastikan pemerintahan yang efisien, adil, dan representatif. [ Skamto99,dari berbagai sumber ]

Bagikan Berita