Latar Belakang Pendekatan Terapi yang Fleksibel
Dalam praktik terapi modern, terutama pada anak dengan ADHD, pendekatan yang kaku sering kali kurang efektif. Terapis membutuhkan media yang terasa akrab, ringan, dan mampu menarik perhatian tanpa memicu tekanan berlebih. Di titik inilah media digital mulai dilirik sebagai jembatan antara kebutuhan terapi dan dunia anak yang penuh stimulasi visual.
Game sebagai Media Interaktif yang Netral
Penggunaan game dalam konteks terapi tidak dimaksudkan sebagai pengganti metode klinis, melainkan sebagai alat bantu yang netral dan mudah diterima. Mahjong Ways dipilih karena ritmenya yang sederhana dan tidak menuntut narasi kompleks. Anak dapat terlibat tanpa harus mengingat banyak aturan, sehingga energi mental bisa diarahkan pada proses fokus itu sendiri.
Ritme Singkat yang Mendukung Rentang Perhatian
Salah satu tantangan utama pada anak dengan ADHD adalah mempertahankan fokus dalam durasi panjang. Mekanisme permainan dengan jeda singkat antaraksi memberi ruang bagi anak untuk kembali “hadir” berulang kali. Fokus tidak dipaksakan untuk bertahan lama, tetapi dilatih secara bertahap melalui siklus perhatian yang pendek dan berulang.
Reward Kecil sebagai Latihan Menunggu
Dalam terapi, membangun toleransi terhadap proses menunggu menjadi bagian penting. Pola reward kecil yang muncul tidak selalu instan membantu anak belajar bahwa hasil tidak selalu datang seketika. Tanpa harus diberi penjelasan abstrak, anak mengalami sendiri konsep menunggu dan menerima hasil, baik itu memuaskan maupun biasa saja.
Pendampingan dan Batasan yang Jelas
Pendekatan ini selalu dilakukan dengan pendampingan ketat dari terapis atau orang dewasa. Batas waktu, tujuan sesi, dan refleksi singkat setelah aktivitas menjadi bagian penting agar pengalaman bermain tetap berada dalam koridor terapeutik. Dengan demikian, game tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dalam proses yang terarah.
Respons Emosional dan Kontrol Impuls
Selama sesi, terapis dapat mengamati respons emosional anak terhadap hasil permainan. Reaksi terhadap kemenangan kecil maupun hasil yang kurang sesuai harapan menjadi bahan observasi untuk melatih regulasi emosi. Anak diajak mengenali perasaan mereka sendiri, lalu perlahan belajar merespons dengan cara yang lebih terkendali.
Penutup
Pendekatan ini menunjukkan bahwa media digital, ketika digunakan secara sadar dan terarah, dapat menjadi sarana pendukung yang relevan dalam terapi anak dengan ADHD. Bukan soal permainannya, melainkan bagaimana pengalaman di dalamnya dimaknai dan dibingkai. Dengan pendampingan yang tepat, aktivitas sederhana bisa menjadi ruang latihan fokus, kesabaran, dan kontrol impuls yang lebih alami bagi anak.
Jasa Pengiriman
Verified by
Follow Us
Bonus