Korea Selatan dan Indonesian dalam Era Globalisasi, Dampak Budaya K-Pop dan Diplomasi Budaya
Dalam era globalisasi yang semakin terkoneksi, hubungan antar bangsa mengalami transformasi signifikan dalam berbagai aspek, termasuk budaya, sosial, ekonomi, dan spiritual. Perkembangan teknologi dan komunikasi memungkinkan pertukaran budaya yang lebih cepat dan mudah antar negara, menghasilkan dampak yang dalam terhadap bagaimana manusia menjalani kehidupan mereka. Salah satu aspek yang khususnya menonjol dalam konteks ini adalah budaya pop, yang kini tidak lagi terbatas pada negara-negara Eropa Barat atau Amerika Utara, tetapi juga merambah negara-negara Asia, termasuk Korea Selatan (Korsel), yang telah mengukir prestasi gemilang dengan Korean Wave atau Hallyu.
Dalam konteks hubungan Korea Selatan-Indonesia, hubungan bilateral antara kedua negara telah mengalami evolusi yang menarik sepanjang tahun. Leonardo (2019) mengungkapkan bahwa hubungan ini telah berawal sejak tahun 1966 dengan akreditasi setingkat Konsulat Jenderal. Dua negara ini memiliki karakteristik yang saling melengkapi, menciptakan peluang untuk saling menguntungkan. Indonesia membutuhkan modal, investasi, teknologi, dan produk-produk teknologi, sementara Korea Selatan dengan budaya pop-nya telah membuktikan kemampuannya dalam industri hiburan melalui Korean Wave.
Gelombang Korea atau Hallyu telah menjadi fenomena global yang menarik perhatian studi Hubungan Internasional (Diplomasi et al., 2021). Korea Selatan berhasil memanfaatkan potensi budayanya, terutama dalam industri Korean Wave, untuk mempromosikan dirinya dan menarik perhatian masyarakat global, termasuk Indonesia. Diplomasi publik menjadi alat penting dalam mewujudkan kepentingan negara dalam era ini. Dengan demikian, Korea Selatan telah memanfaatkan kekuatan budayanya untuk membangun citra positif dan mempererat hubungannya dengan Indonesia.
Salah satu aspek menarik dalam dampak Korean Wave terhadap hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia adalah pembentukan Korea Cultural Center Indonesia. Fungsi pusat budaya ini tidak hanya membantu penyebaran dan pemahaman budaya Korea Selatan di Indonesia, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat hubungan persahabatan antara kedua negara melalui pertukaran budaya dan sumber daya manusia (Linggarwati & Wiradianty, 2020). Korean Wave telah memberikan kontribusi positif terhadap persepsi masyarakat Indonesia terhadap Korea Selatan, yang kemudian mempererat hubungan ekonomi, sosial-budaya, dan politik antara kedua negara.
Pentingnya hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia juga tercermin dalam penandatanganan “the Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century” pada tahun 2006 di Jakarta. Deklarasi ini menggarisbawahi komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial budaya, dan politik (Cahyani, 2021). Dampak Korean Wave dan upaya diplomasi budaya juga telah membantu memperluas kerja sama ini hingga bidang industri kreatif dan lainnya.
Untuk mendukung strategi diplomasi Korea Selatan di Indonesia, kegiatan pengenalan budaya Korea Selatan oleh mahasiswa Korea Selatan di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, menjadi salah satu contoh nyata. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Korea Selatan dapat memperkenalkan elemen-elemen budaya seperti pakaian tradisional Hanbok, makanan khas Korea Selatan, dan bahkan demonstrasi cara membuat makanan tradisional Gimbap. Selain itu, film, musik K-pop, dan drama Korea juga telah menjadi sarana penting dalam diplomasi budaya, membantu memperkenalkan dan mempromosikan budaya Korea Selatan di Indonesia.
Dalam era globalisasi yang semakin terhubung, budaya pop dan diplomasi budaya memiliki peran krusial dalam membentuk dan memperkuat hubungan antar bangsa. Korea Selatan, dengan suksesnya Korean Wave, telah mampu memanfaatkan kekuatan budayanya untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan Indonesia, membawa manfaat ekonomi, sosial-budaya, dan politik yang signifikan bagi kedua negara. Dengan dukungan diplomasi budaya, kedua negara dapat terus memperkuat dan memperluas kerja sama mereka dalam berbagai bidang di masa depan. ( Skamto99, Diambil dari Tugas Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Jurusan Ilmu Komunikasi )